October 30, 2011

The Nekad Travellers


October 17, 2011

Let the journey begins…

So, the initial of this journey were starting off from last year. Dimana dua bocah kantoran gila & impulsif ini (me @dita_actually & wiena @WienaEstikawaty) yang awalnya hanya berencana travelling ke Bali, tiba-tiba melihat promo Air Asia utk tujuan Paris dengan nominal yang amat menggoda. Cheap, for sure. Bermodalkan mimpi dan semangat untuk travelling abroad, akhirnya kami berhasil mem-booking tiket plus hotel selama 6hari 5malam di Negara yang konon katanya indah nan mempesona itu. (ps: waktu itu tiket PP + akomodasi tertagih sekitar delapan jeti sajah)

Tantangan selanjutnya adalah memperoleh visa Schengen yang denger-denger agak susah, apalagi ada yang bilang akan lebih susah jika paspornya masih kosong. Tetapi dengan kekuatan pikiran positif ala Mario Teguh, saya maju tak gentar (walaupun tetap mengencangkan ikat pinggang, heuhehuehu..)

Visa Schengen ini adalah jenis visa yang harus kita (sebagai WNIndonesia) peroleh utk bisa memasuki wilayah Uni Eropa, Perancis salah satunya. Konon katanya, kalau warga Negara tetangga sebelah (Malaysia & Singapura) gak perlu nih urus2 visa Schengen utk traveling ke Eropa, demm..

Perjuangan untuk memperoleh visa ini yang agak bikin deg-degan. Saat mengajukan permohonan visa Schengen tujuan Perancis, syaratnya sebagai berikut (utk informasi yang lebih update, mungkin bisa cari info lewat travel agen yang kalian kenal) :


· Paspor min. masa berlaku 6 bulan dan lampirkan paspor lama
· Pas foto 3,5cm x 4,5cm latar belakang putih 2 lembar terbaru berwarna, tidak memakai tutup kepala / jilbab atau boleh memakai jilbab tapi telinga harus kelihatan . Foto diambil dalam 06 bulan terakhir.
· Ticket pesawat return
· Surat sponsor dari perusahaan tempat kerja atau surat keterangan bekerja yang menyatakan keterangan mengenai nama lengkap ,jabatan, tanggal mulai bekerja di perusahaan tersebut serta pihak yang bertanggung jawab atas pengeluaran selama perjalanan. Dalam Surat Sponsor tersebut harus tercantum alamat jelas, nomor telepon dan fax serta cap dan tanda tangan dari perusahaan tersebut.. Surat Sponsor tersebut harus dalam Bahasa Inggris.
· Keterangan tempat tinggal berupa : reservasi hotel, bukti kepemilikan, atau kontrak tempat tinggal. Jika akan tinggal di rumah keluarga/teman orang Perancis, diperlukan : surat keterangan dari walikota setempat (asli)/ attention de accuille dan surat pernyataan dari pengundang akan tinggal di rumahnya dari tanggal … s/d … dan dijamin kembali ke Indonesia pada tanggal … dan fotokopi ID pengundang.
· Konfirmasi hotel via internet tanpa jaminan kartu kredit tidak bisa diterima
· Slip Gaji Asli dan copy
· Asuransi perjalanan / travel insurance asli
· Bukti keuangan 3 bulan terakhir ybs ( buku tabungan atau rekening koran ) asli dan copy >> Bank balance yang disarankan adl minimum 50jt
· Kartu Keluarga asli dan copy
· Copy akte lahir anak beserta surat keterangan sekolah atau copy kartu pelajar (bila anak ikut pergi)
· Paspor dengan alamat luar negri tidak bisa apply (harus mutasi ke alamat di Indonesia)
· Isi form aplikasi

Pengurusan visa ini bisa dimulai paling cepat 3bulan sebelum keberangkatan, dan prinsip dasarnya adalah, lebih cepat lebih baik. Namun berhubung satu dan lain hal, saya baru sempat melakukan pengurusan visa ini 1.5bulan sebelumnya, in which travel agent yg tadinya saya andalkan mengatakan bahwa masih aman utk mengurus visa dlm jangka waktu tersebut. Semua dokumen serta persyaratan sudah saya siapkan, dan diserahkan pada si travel agent di awal September dengan tingkat kepercayaan diri SUPER.

Lalu dua hari kemudian, saya dikabari bahwa kedutaan Perancis fully booked hingga pertengahan Oktober. Hey… saya harusnya sudah berangkat pada saat itu, bukan??

Pening hingga nyut-nyutan muncul ke ubun2 kepala :D

Dari berkonsultasi pada si bos yang sudah berkali-kali bolak balik ke Eropa hingga bertanya langsung ke Kedutaan. Sambil panas dingin akhirnya menenangkan diri utk mencari informasi di Internet. Alhamdulillah, ketemu juga jalannya, sesuatu banget.

Jadi, untuk pengurusan visa Schengen tujuan Perancis, mereka sudah menunjuk single agen yang bisa kalian temukan di TLSContact.com. Tinggal ikuti prosedur yang mereka jabarkan di web, lalu tunggu kabar.

Tapi mengingat waktu perjalanan saya yang ternyata sudah masuk dalam hitungan mepet, dan jadwal paling cepat yang bisa saya dapatkan adalah pada dua minggu sebelum keberangkatan.

O o.. that doesn’t seems so good.
Akhirnya saya telepon TLSContact directly lalu sedikit ‘curhat’ sama personnelnya, meminta saran apakah ada yg bisa saya lakukan utk memperoleh jadwal interview lebih awal daripada yg sudah dijadwalkan, karena tentunya tiket promo itu non refundable + gak flexi date. Personel TLS, untungnya, begitu baik dan menyarankan saya utk menelpon mereka saat semua dokumen siap lalu minta untuk dimasukkan pada waiting list interview :)

Waiting list interview ini adalah metode percepatan pengurusan, so instead of waiting for the scheduled interview, saat ada jadwal yang kosong, kita akan ditelpon untuk langsung datang dan membawa kelengkapan yang diperlukan. Tapi tentunya mereka tidak bisa memberikan jaminan kapan kami akan dipanggil untuk interview tersebut.

Dalam masa ‘idah’ penantian, disertai saran dari Mba Lies @lies_elviana - senior secretary di kantor lama saya yang dulunya udah khatam soal urus2 travelling, saya memutuskan untuk mencoba apply visa di kedutaan Belanda sebagai backing up. Aplikasi di kedutaan Belanda sepertiny lebih mudah dan kosong, sehingga untuk mendapatkan janji temu lebih cepat. Tapi berhubung segala booking yang sudah diprepare berkonteks di Paris, jika kami mau mengajukan visa Schengen kesana, otomatis kami harus book akomodasi disana terlebih dahulu. Haduh.. grogi setengah mati rasanya. Ujung2nya saya pasrah dan kencengin doa, supaya jalannya dilancarkan #Amien. Yang mana yang cepet dulu deh yang akan diurus. Kalau ternyata TLS tak kunjung memanggil sebelum janji temu dengan Kedutaan Belanda, ya mau gak mau, saya perlu booking akomodasi etc utk di Belanda itu sendiri.

Fyi, pengurusan visa Schengen untuk melalui Kedutaan bisa dilakukan melalui dua cara: (1) entry country: jadi kita mengajukan visa Schengen melalui Negara Uni Eropa yang pertama kali kita masuki (2) longest stay: diajukan di Negara yang paling lama kita tempati selama travelling disana.

Namun ternyata tidak sampai 2minggu dari pengajuan waiting list di TLS, saya sudah dipanggil utk interview, sehingga kami tidak perlu mengatur akomodasi Kedutaan Belanda. Saya bertandang kesana tentunya sepaket dengan office mate saya dan meluncurlah kami kesana.

Wawancaranya berjalan dengan sangat lancar, lots of laughs, sesi curcol, dan ternyata tidak serumit yang dibayangkan, kata personnel TLS, selama kelengkapan yang diperlukan sudah sesuai, visa pasti keluar kok :D Yes! Tambah positive thinking positive feeling deh :)

Tapi tetep aja deg2an nunggu 2minggu sampai keputusan visa-nya diperoleh.

Lalu apakah yang terjadi??
*to be continued..