**sebelum berkomentar, baca dulu lanjutannya..
Sungguh, saya tidak benci rokok.
Faktanya adalah bahwa industri rokok mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi begitu banyak orang.
Pemasukan pajak atas rokok juga lumayan untuk pemasukan negara.
Jadi apa masalahnya dengan rokok?
Toksin-toksin yang ada di dalamnya? Yah, itu mah anak Pak Entong juga tau... Apalagi peringatan atas bahayanya rokok sudah dipajang di setiap advertising rokoknya itu sendiri, bahkan di kemasannya pun sudah dicantumkan toh.
"Enak ngerokok", alasan yang sering diucapkan oleh perokok.
Mungkin karena sejak kecil saya telah belajar makna kesehatan dan pentingnya sehat untuk hidup, alasan diatas justru gak masuk akal. Lagian apa enaknya sih menghirup racun untuk dimasukkan ke dalam badan sendiri..
Saya justru benci sama orang-orang yang merokok di sembarang tempat. Terutama public spaces seperti angkutan umum.
Gak cukup polusi udara yang dicemari di jalan raya, smokers geblek dengan perilaku gak punya otaknya itu dengan santai bisa-bisanya merokok dalam bus (yang non AC pastinya!! Karena kalo ada orang gak tau diri yang berani-beraninya ngerokok di dalam ruangan AC pas saya lagi didalamnya, sudah pasti bukan cuma tulisan ini yang muncul, cakaran dari kuku tajam eyke juga bisa berbekas di muka tu orang)
Lebay? enggak juga sih.. Ga percaya? coba aja!!
**untung gue gak ikutan anak2 ke Equinox ;P
Untungnya saat itu ada scarf yang bisa saya gunakan untuk menutup hidung, lumayan lah untuk membantu penyaringan udara.
Tapi, lama kelamaan scarf itu tampaknya sudah tercemari oleh polutan-polutan dari udara sekitar. Akibatnya, fungsi awal penyaringan itu sudah tidak optimal lagi toh..
Terpikir oleh saya untuk meminta tolong pada si kondektur untuk menegur penumpang yang seenak udelnya merokok dalam bus, secara lirikan tajam tampaknya gak beguna untuk kasih warning ke mereka. Eh, ternyata pas saya lihat sekeliling dengan seksama, sang sopir, yang notabene pemegang otoritas dan kendali dalam bus itu sendiri, malah merokok...
Yaaah.. kalo gini urusannya sih, saya gak bisa berharap banyak deh...
Untungnya perjalanan kali itu bisa dibilang singkat, sehingga saya tidak keburu tercemar (significantly) oleh asap rokok dari orang2 buodoh itu.
I mean, terserah deh kalo lo mau ngerokok, badan2lo.. yang resiko kena sakit kanker juga elo sendiri. Tapi kalo cari mati gak usah ajak2 orang dong. Pilih tempat yang emang rame oleh orang-orang sesama kalian yang prefer mati perlahan dengan asap rokok itu lah.
I do not need nor wanted such a miserable excuse to end my own life that way.
So...
Peringatan: rokok dapat menyebabkan gangguan impotensi, kehamilan dan janin.
Plus, kalo mau ngerokok, pilih-pilih tempat lah, Mpret!!
No comments:
Post a Comment