Minggu lalu, saat sedang penugasan untuk cek fisik persediaan klien, dengan sangat beruntungnya saya tertimpa bagian yang lumayan nyebelin.
Kenapa nyebelin? Karena untuk melakukan pengecekan item yang satu gedungnya paling cuma ada empat sampai enam tabung itu, saya harus naek tangga manual lima-enam lantai yang ketinggiannya curam gila...
Yang ada, begitu saya sampai keatas, keringat bercucuran kayak abis jogging lima keliling. Lumayan sih buat olahraga, tapi ga lumayan buat kesehatan mental saya. Jiper boooo... mana udaranya penuh dengan campuran inventory-nya si company lagi.
Lalu pelajaran hidup apa yang saya pelajari dari penugasan itu? Untuk cari kerjaan baru yang lebih beradab, itu dah pasti (haduh.. lebay mode: On). Tapi yang menarik, pelajaran hidup yang satu ini:
Saat kita sedang menaiki tangga, beratnya minta ampun, cobaannya maha berat (dramatisir yang kalo saya inget2 emang berat sih), sampe mo pass out rasanya.. godaan untuk berhenti ditengah jalan begitu kuatnya. Capek gila...
Then, apa yang bisa kita lakukan?
Take a break
Take a deep breath
Or maybe just to wandering the environment for a while, and if you like it, you can stick to the level in which you take a break, temporarily, or even for good
And stop climbing to the top
But if u pushes yourself, u might find out the greater view up there. Walaupun untuk kasus saya, pemandangan on the top of the building cenderung mengecewakan sih..
Tapi, begitu saatnya turun, semua usaha dan perjuangan kita kok berasa ga ada artinya ya? Ga ada seujung kukunya kalo dibandingin ama saat kita naik. Loss aja gitu..
Mungkin saya terlalu cepat berada diatas kali ya?
Kalo ini saya boleh terapkan dalam siklus kehidupan, mungkin bisa applicable juga ya?
Semakin tinggi tingkatan kehidupan yang mau kita capai, semakin besar hambatan & rintangannya
Maka dalam perjalanan menuju ke puncak, kita dikasih pilihan.. mo istirahat sejenak, untuk menikmati apa yang ada di sekitar kita, atau mau terus memaksakan diri keatas sana?
Bagus kalo pemandangan begitu nyampe atas sesuai ama ekspektasi kita, kalo justru berbanding terbalik gimana, hayo?
Eniwei, hidup itu pilihan dan apapun pilihan yang nantinya kita ambil, percaya deh, saat semua usah yang memang perlu dilakukan sudah lo lakuin, dan sesuai ama kata hati lo.. apapun hasil akhirnya, itu adalah yang terbaik..
Just do your best, let God do the rest...
No comments:
Post a Comment