Beberapa waktu belakangan ini, ada begitu banyak berita mengejutkan dari orang-orang sekeliling saya. Ada beberapa yang (secara tiba-tiba) akan menikah dalam waktu dekat, ada yang hamil setelah usaha panjangnya-atau justru effortless, ada yang sebentar lagi akan melahirkan, ada pula yang sudah asik menimang bayi-nya. Padahal dulu kami semua berada dalam fase kehidupan yang sama.
Dalam dunia karier, ada mereka yang tiba-tiba mengalami peningkatan super progresif, ada yang yang bounce back untuk mengejar passion-nya-walaupun itu berarti mereka harus memulai literally dari awal, adapula yang akhirnya berhasil pindah dari negara ini dengan memanfaatkan segala kesempatan yang ada.
I am happy to hear that, I am happy for them.
Itu pikiran awal yang pasti muncul di kepala saya, lalu: I envy them. So much.
Setelah itu, pasti akan begitu banyak pemikiran yang tiba-tiba muncul di kepala: betapa banyaknya pencapaian atau keinginan yang masih tertunda, rencana-rencana yang masih belum jelas kapan realisasinya dan sebagainya. Lalu perasaan mellow muncul, tentunya..
Akan tetapi bukankah segala yang terjadi pada hidup tiap-tiap orang adalah rejekinya masing-masing. Dan hidup ini adalah rahasia Tuhan??
Well then, what happens? LIFE Happens. Dan saya benci saat itu terjadi.
Maksudnya, saya benci saat saya melihat hidup berjalan untuk semua orang, sedangkan saya tertinggal di belakang..
Suara yang muncul di dalam kepala (SMDK): So, what happens to you?
Saya: What happens to me..? Nothing.. I guess..
SMDK: Well, if life you’ve wanted had not happened to you, just yet. Make it happened!!
*sambil terus menyemangati diri sendiri dan menarik napas panjang*
No comments:
Post a Comment