Sore itu gue baru balik dari kantor, jarum jam sudah menunjukkan pukul enam lewat sepuluh menit sore, tetapi awan di langit belum menunjukkan kegelapannya. Setelah menunggu selama kurang lebih sepuluh menit, akhirnya bus yang biasa gue tumpangi datang juga.
Kelihatannya bus itu penuh, biasalah, kalo hari Sabtu begini, kendaraan umum agak penuh oleh massyarakat umum yang sedang traveling. Tapi berhubung bus itu bergerak dengan cukup cepat alias tidak lelet, gue memutuskan untuk tetap menaikinya. Wah sial, ternyata beneran penuh busnya, baru sampe Sudirman aja sudah lumayan penuh baris tengahnya terisi oleh orang-orang yang berdiri karena tidak kedapatan tempat duduk. Ya sudahlah, I need to work out either, sekalian aja sambil olahraga dengan berdiri di dalam bus, lumayan satu jam. Oke, kujalani perjalanan hari itu dengan ikhlas, toh kupikir saat mencapai Lebak Bulus, gue sudah akan memperoleh tempat duduk.
Penumpangnya makin bertambah seiring dengan laju bus, untungnya tidak berapa lama ada seorang bapak dan anaknya yang akan turun, dan tempat duduknya tidak terlalu jauh dari posisi berdiri gue, ya sudah, gue antri saja, sapa tahu boleh dikasi tempat duduk sama si bapak yang sedang berdiri di posisi yang lebih dekat, beruntung si bapak itu mengalah. Begitu gue mo duduk, di depan gue, gue mendapati seorang kakek yang sudah berumur sedang berdiri, merasa bahwa dia lebih pantas untuk mendapat tempat duduk itu, akhirnya gue menawarkan si kakek untuk duduk, ternyata si kakek menjawab, “oh, tidak apa-apa Nak. Silakan duduk saja”
Ya sudah, gue akhirnya duduk, karena sepertinya si kakek masih bisa bertahan untuk berdiri, at least he knew that.
Eh, gak berapa lama, pria yang duduk di kursi yang bersebrangan dari gue berdiri, kemudian menawarkan si Kakek untuk duduk, dan si Kakek akhirnya duduk juga, ternyata dia juga membawa bawaan sekantong yang kayanya cukup berat.
Dalam hati, gue merasa cukup senang, karena ternyata masih ada juga orang yang tergerak hatinya oleh nilai dasar semacam itu. Mempersilakan orang yang lebih pantas untuk duduk daripada kita di kendaraan umum, sebagai value dasar/moral yang sebenarnya sudah dajarkan sedari kita kecil sudah jarang gue temui di jaman sekarang ini, biasanya orang-orang hanya pura-pura tidak melihat atau pura-pura tertidur kalo melihat mereka yg sebenernya harus dipersilakan duduk (i.e. orang hamil, orang tua, etc-u know lah..)
Aneh juga ya, terkadang orang harus ‘disentil’ dulu baru bisa tersadarkan atas nilai-nilai dasar dan moral semacam itu..
No comments:
Post a Comment