March 04, 2012
Negri 5 Menara
Menonton film ini kembali mengingatkan saya bahwa Indonesia masih memiliki banyak pemandangan indah yang belum terjamah maupun terekspos oleh dunia luar, khususnya daerah Maninjau di Sumatera Barat yang menjadi salah satu tempat pengambilan gambarnya-menurut info seorang teman.
Para aktor maupun aktris yang bermain sebelum memasuki fase akhir cerita berhasil menampilkan penokohan yang kuat, salut untuk acting anak-anak kecil geng sahibul Menara itu. Nilai plus untuk wajah-wajah atraktif nan menawan yang ditampilkan, khususnya si pak guru yang bertugas keliling jaga malam dan guru yang menjadi ketua angkatan kelas I *wink wink*, selain itu, akting Lulu Tobing yang sudah lama tidak muncul di layar kaca juga mampu mengobati kerinduan penggemarnya.
Bagian awal hingga klimaks dari cerita ini sungguh baik terpapar, sayangnya karena durasi atau entah apa, penutupan dari film ini terkesan begitu sangat dipadatkan sehingga merusak nilai cerita secara keseluruhan.
Walaupun tema cerita yang ada kurang lebih menyerupai genre film macam Laskar Pelangi, pesan kehidupan yang ingin disampaikan dalam cerita ini juga bisa tercapai dengan baik. Bahwa kita belum tentu tahu apa yang terbaik untuk hidup kita, maka jabat dan jalani apa yang ada di depan mata, barulah kita tahu mana yang terbaik dan..
“Man Jadda Wajada – it’s not the sharpest who will get what he wants, but the one who wants it the most & do the biggest effort will / bukan yang tertajam, tapi yang paling tekun usahanyalah yang akan mendapatkan apa yang ia inginkan.”
It’s an inspiring movie of a story…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment